Kamis, 24 Juli 2014

Mutasi, Sub Bab Euploidi, Aneuploidi, dan Sindrom

Perubahan jumlah kromosom

Perubahan jumlah kromosom dapat terjadi melalui dua cara yaitu euploidi dan aneuploidi

1. Euploidi

Euploidi merupakan peristiwa perubahan jumlah kromosom pada seluruh pasangan kromosomnya. Jumlah kromosom makhluk hidup euploid adalah kelipatan dari kromosom haploidnya. Berdasarkan jumlah kromosomnya, makhluk hidup euploidi dapat dibedakan atas monoploid(n/haploid), diploid(2n), dan poliploid(lebih dari dua n)

Contoh dari makhluk hidup monoploid adalah lebah madu jantan yang merupakan hasil dari telur yang tidak dibuahi, diploid contohnya adalah manusia dan kebanyakan makhluk eukariotik lainnya.

Poliploid terjadi akibat peleburan sel kelamin yang masing-masing atau salah satunya memiliki jumlah kromosom yang tidak normal. hal ini dinamakan dengan alopoliploid

Kasus ini bisa terjadi pada manusia yang dinamakan dengan kasus digini, dimana terjadi peleburan antara sel sperma dengan sel telur/ovum yang masih bersatu dengan polositnya. Ada juga kasus yang dinamakan dengan diandri yaitu dibuahinya sel ovum oleh dua sel sperma.
euploidi
peristiwa euploidi
Perhatikan gambar diatas, pada gambar sebelah kiri pada saat sel melakukan meiosis I terjadi kegagalan berpisah pada salah kromosom homolog, akibatnya pada saat memasuki meiosis II, sel memiliki 3 set kromosom, dan satu set kromosom, memasuki fase anafase II maka yang terjadi akan terdapat 4 kromatid disebelah kiri, dan 2 kromatid disebalah kanan, hal ini akan berakibat jumlah kromosom pada gamet yang terbentuk
Baca selengkapnya »

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Mutasi, Sub Bab Euploidi, Aneuploidi, dan Sindrom

0 komentar:

Posting Komentar